Minggu, 05 Oktober 2014

Lestarikan Batik Betawi Bisa Dimulai dari Pekerja Kantor

DEKRANASDA DKI Jakarta menggelar peragaan busana di ajang Jakarta Fashion and Food Festival (JFFF) 2014. Tujuh desainer ternama Indonesia mengusung material inti berupa kain Batik Betawi, seraya turut menjaga kelestariannya.
 
Batik Betawi memang tak sepopuler batik Jawa. Tak banyak yang mengenal batik Betawi dari segi motif dan warna. Kepedulian para pengrajin batik Betawi lambat laun kian menyusut, produksinya pun tidak secemerlang batik Jawa. Jual kemeja batik betawi ready stok
 
Jeny Tjahyawati selaku desainer, yang tergabung dalam Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI), prihatin dengan kondisi tersebut. Dia memiliki ide brilian untuk mencegah kepunahan batik Betawi, khususnya kepada Pemprov DKI Jakarta.
 
“Biar ini batik tidak punah, coba deh pemerintah imbau para pekerja kantoran untuk mengenakan batik Betawi, jangan batik Jawa.

Memang, hal tersebut sangat berpengaruh untuk dapat meningkatkan popularitas kain batik Betawi. Namun, Jeny juga meminta Pemprov DKI Jakarta untuk dapat mendukung batik Betawi dalam hal produksi.
 
“Produksinya juga harus dijaga dan didukung. Kita kekurangan sumber daya manusia dan teknologi juga,” tutupnya.
 
Seperti diketahui, Batik Betawi hanya dikenakan oleh beberapa kalangan. Banyak masyarakat Indonesia menggandrungi kain tradisional dari Jawa, padahal batik Betawi memiliki motif dan warna yang jauh berbeda dengan batik Jawa. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar