Minggu, 01 Maret 2015

Martup Spa, Perawatan Tubuh Ala Suku Batak. Seperti Apa?


Bagi wanita, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk melepas lelah setelah seharian bekerja, salah satunya adalah memanjakan tubuh dengan melakukan pemijatan di spa. Bagi Anda yang senang pijat, pijatan tradisional Indonesia mungkin salah satu yang difavoritkan. Spa tradisional ini beraneka ragam mulai dari spa ala wanita Jawa, Borneo hingga Bali. Kini selain jenis spa tersebut ada satu lagi yang spa tradisional yang diperkenalkan yaitu Martup Spa.

Seperti yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, MA yang merupakan guru besar antropologi kesehatan UIN Jakarta, Martup Spa merupakan metode pijat terbaru yang terinspirasi dari tanah Batak, Sumatera Utara. Teknik pijat tersebut berbeda dengan pijat tradisional kebanyakan dan ada beberapa hal-hal yang harus diperhatikan.

"Kalau pijat tradisional Betawi dan Minang, mereka biasanya mulai pijit dari kaki. Beda dengan Martup Batak, kita mulainya dari kepala. Kenapa? Karena ada filosofinya di Suku Batak," papar pria kelahiran Tapanuli tersebut saat berbincang dengan media di Gaya Spa, Woltermonginsidi, Jakarta Selatan, Rabu (21/1/2015).

Lebih lanjut ia menerangkan, Suku Batak percaya bahwa kepala adalah susunan tertinggi dalam tubuh. Filosofi tersebut juga selaras dengan ilmu kedokteran yang mengatakan bahwa pusat susunan syaraf terdapat di kepala.

Selain itu, posisi terapis dalam memijat juga sangat ditentukan dalam pijatan ala Suku Batak ini. "Posisi terapis yang memijit pun juga harus di sebelah kanan, tidak boleh memijit dari bagian atas karena energinya kurang mengalir," tambahnya lagi. Jual oleh oleh khas betawi

Proses pemijatan dimulai dengan membaurkan minyak yang berasal dari rempah-rempah khas Sumatera ke bagian atas kepala dan berfokus di titik-titik wajah tertentu. Mulai dari dahi, bagian samping mata, alis, bagian bawah hidung, bagian belakang telinga dan dagu. Kemudian pijatan dilanjutkan ke leher hingga dada bagian atas. Maka dari itu, Anda diharuskan berada pada posisi telentang.

Setelah itu, berlanjut ke bagian lengan, perut, bagian kaki, dan bagian belakang tubuh. Pijatan dilakukan dengan memberikan tekanan pada bagian-bagian tertentu seolah seperti 'dicubit'. Tekanan tersebut dipercaya mampu merelaksasikan otot-otot syaraf sehingga tubuh terasa lebih ringan.

Usai dipijit, tubuh juga akan dibalut dengan kain ulos yang akan memberikan rasa hangat. Setelah itu masuk kepada proses steam atau penguapan dengan rempah-rempah yang memberikan rasa harum dan bersih pada tubuh.

Jika tertarik mencobanya, Anda bisa mendatangi Gaya Spa yang beralamat di Jl. Woltermonginsidi No. 25 Jakarta Selatan. Durasi pemijatan berjalan selama kurang lebih satu jam dan menelan biaya mulai dari Rp 563 ribu untuk satu kali perawatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar